Tantangan Infrastruktur Telekomunikasi Jika Pindah Ibu Kota
ANAMBASKOMINFO-Entikong - Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta kembali mencuat dalam setahun belakangan. Sejauh ini, ide tersebut memang masih dalam tahap kajian. Namun menarik menerka bagaimana ketika wacana ini terwujud nantinya dari berbagai segi, termasuk dari sisi infrastruktur telekomunikasi. Kalimantan, tepatnya di Palangka Raya -- sebagai salah satu propinsi yang menjadi kandidat, otomatis ikut menarik perhatian. Termasuk berbagai wilayah yang tercakup dalam wilayahnya, seperti Kalimantan Barat.
Ditanya pendapatnya saat dikunjungi detikINET bersama tim Tapal Batas detikcom di Entikong, Kalimantan Barat, Manager Branch Telkomsel Pontianak M Norhansyah tidak berkomentar banyak.
Namun disebutkannya, Telkomsel sebagai operator telekomunikasi yang daya jelajah layanannya menjangkau hampir seluruh wilayah Nusantara, akan selalu mengacu pada pembenahan yang dilakukan.
"Infrastrukturnya seperti apa, Telkomsel akan mengikut. Dan penguatan jaringan untuk wilayah awal pasti akan dibutuhkan karena terjadi transaksi selama pembenahan tersebut yang harus di-support Telkomsel melalui telekomunikasi yang baik," sebut Norhansyah.
"Kami juga hadirkan 3G dan 4G untuk kemudahan dan kenyamanan, khususnya pelanggan yang datang dari luar kota, yang memulai bisnis dan proyek-proyek baru, tentunya itu akan jadi fokus kami untuk penambahan dan peningkatan kualitas jaringan yang ada di wilayah Kalimantan," sambungnya.
Di Kalimantan Barat sendiri, dengan geografisnya yang memiliki banyak hutan dan bukit, menjadi tantangan tersendiri bagi Telkomsel dalam menghadirkan akses telekomunikasi yang merata.
"Untuk jaringan di daerah tertentu kita akui bahwa geografis untuk Kalimatan Barat ini, banyaknya perbukitan sehingga tidak semua ter-cover dengan baik, dan ada beberapa faktor penyebabnya. Kita masih perlu tambahan beberapa site agar lebih sempurna," ungkapnya.
Dikatakannya, Telkomsel berupaya menghadirkan akses telekomunikasi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk untuk wilayah pelosok dan sekitar perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara lain, seperti di Entikong, yang berbatasan dengan Malaysia.
Dalam satu tahun terakhir, ada lebih dari 120 base transceiver station (BTS) baru dibangun Telkomsel di daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Total kini ada 753 BTS telah beroperasi melayani berbagai wilayah perbatasan di Indonesia.
Sementara jika dihitung secara nasional, saat ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 146.000 BTS hingga penjuru Tanah Air yang menjangkau hingga 95% wilayah populasi penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, lebih dari 96.000 BTS di antaranya merupakan BTS 4G dan 3G untuk menjamin pelanggan menikmati layanan data berkualitas.
Sumber : Detikcom. (rns/rou)
Komentar