Kominfo Minta Mahasiswa Jadi Duta Sebarkan Konten Positif
Jakarta, Kominfo – Sebanyak 50 orang mahasiswa Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi dan Teknik Informatika Institut Bisnis Kwik Kian Gie, Jakarta berkunjung ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Saat menerima rombongan itu, Plt. Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Kominfo Noor Iza meminta mahasiswa menjadi Duta Kominfo dalam menyampaikan informasi tentang Kementerian Kominfo kepada sejawat di kampus.
"Dan menjelaskan hal positif berupa menyebarkan konten yang mendidik,
enlightment, empowerment, dan membangun karakter nasional. Kami
berharap adik-adik mahasiswa untuk posting hal-hal positif dan semoga
kunjungan kali ini dapat memberikan tambahan ilmu dan memotivasi kalian
untuk terus belajar dan bisa bersaing di era pasar bebas,” katanya di
Ruang Ops Room, Gedung Kementerian Kominfo, Jumat (23/02/2018) pagi.
Noor
Iza mengungkapkan kekhawatirannya bila mahasiswa larut dalam penyebaran
konten negatif di media sosial. "Lebih baik kreatif dalam menyebarkan
hal positif. Dengan perilaku bijak di media sosial, mahasiswa bakal
mampu berkontribusi besar dalam memutus derasnya peredaran berita-berita
hoax, fitnah, atau ujaran kebencian (hate speech). Sehingga mahasiswa
bisa menjadi agent of change dalam membangun nasionalisme generasi muda.
Dia juga mendorong agar generasi muda jangan cuma menjadi follower tapi
harus menjadi trendsetter," katanya.
Mengenai penanganan atas
konten negatif di internet, Plt. Kepala Biro Humas menjelaskan soal
pemblokiran konten dan platform media sosial. "Tim Monitoring Kominfo
juga mengamati setiap pergerakan semua situs yang ada di dunia maya
sebagai fungsi pengawasan maraknya penyebaran konten negatif di dunia
maya yang dapat diklasifikasikan sebagai cybercrime. Seperti pengajaran
mengenai hal- hal yang berbau terorisme dan radikalisme, itu akan
menarik perhatian pihak Kominfo untuk dilakukan penindakan", tandasnya.
Kunjungan
company visit itu dilakukan untuk memperkaya materi sesuai kebutuhan
dunia kerja di bidang aplikasi dan informatika. "Untuk melakukan
pengayaan bagi program pengembangan kurikulum studi pada perguruan
tinggi kami. Kemudian peran serta Kementerian Kominfo bagi masyarakat
seperti apa? Lalu layanan apa saja yang tersedia? Dan regulasinya
bagaimana? Kesemuanya itu kami tanyakan dengan tujuan agar dapat
sama-sama membangun dan membentuk bangsa yang mandiri," papar Ketua
Himpunan Mahasiswa Richard.
Plt. Kepala Biro Humas menyambut baik
tujuan kunjungan mahasiswa Kwik Kian Gie. Ia pun menjelaskan berbagai
upaya Kementerian Kominfo dalam membangun ekonomi digital di Indonesia.
Mulai dari Roadmap e-Commerce, startup digital, hingga UU Informasi dan
Transaksi Elektronik. “Kemajuan teknologi digital di Indonesia adalah
sebuah keniscayaan. Semakin berkembang pesat, untuk menghadapi perubahan
itu, sebuah perusahaan seharusnya sigap merespons penggunaan perangkat
teknologi," katanya.
Lebih lanjut, Plt. Kepala Biro Humas Noor
memberikan penekanan saat ini Indonesia menjadi penggerak pertumbuhan
ekonomi di kawasan ASEAN. "Dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh bagus
serta kondisi kestabilan bagus, Indonesia adalah masa depan investasi
dunia. Indonesia berkembang sangat cepat. Kemajuan dunia eCommerce harus
kita raih, merangkulnya untuk mengambil kesempatan yang lebih besar,"
katanya.
Mengenai peran Kementerian Kominfo, Noor Iza menjelaskan
upaya pembentukan ekosistem untuk mendukung perkembangan ekonomi
digital. “Ekosistem menjadi penting, untuk mendorong ekosistem telah
diterbitkan Roadmap e-Commerce dengan ada 7 isu yg harus dihandle, yaitu
SDM atau talent, pendanaan, logistik, perlindungan konsumen,
perpajakan, cyber security, dan infrastruktur komunikasi. Kesemua itu
dituangkan dalam 31 inisiatif yang harus dilakukan untuk dapat mencapai
target USD 130 Billion nilai transaksi e-commerce pada 2020,” jelasnya.
Menjawab
pertanyaan dari mahasiswa, Noor Iza mengupas Program Kementerian
Kominfo untuk mendukung perjalanan Indonesia menuju era ekonomi digital.
"Dalam sektor ICT Indonesia terdapat ekosistem ICT yakni networks,
devices, dan applications yang sangat berguna untuk menjalankan
ekosistem ICT agar tetap berputar. Target Pemerintah untuk menggerakkan
peluncuran 1.000 start up yang mampu berkompetisi pada level
internasional hingga 2020 nanti," katanya.
Bahkan, menurut Noor
Iza, Kementerian Kominfo memberikan perhatian lebih banyak kepada anak
muda. "Karena di tahun 2020, jumlahnya lebih banyak, sehingga anak muda
kini harus mempersiapkan diri baik skill maupun networking untuk
persaingan di masa depan,” tandasnya.
Mengenai target 1000 start
up digital, Noor Iza menjelaskan adanya kegiatan Bootcamp untuk
membangun aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyelesaian masalah
masyarakat. “Untuk mendukung cita-cita itu tercapai, diperlukan
peningkatan IT. Dalam pembangunannya membutuhkan tiga komponen penting
yaitu hacker selaku pihak yang bertugas dalam aspek programming dan
masking, hipster yaitu pihak yang memiliki kemampuan dalam bidang seni
dan komunikasi, serta hustler yaitu pihak yang mampu bekerja secara
cepat dan memiliki kemampuan dalam pemasaran,” imbuhnya.
Sebelumnya,
saat memulai diskusi dalam kunjungan itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Biro Hubungan Masyarakat Sugeng Pramono menjelaskan sejarah Kementerian
Kominfo. Ia memaparkan struktur organisasi dan tugas Kementerian
Kominfo. "Ini pemahaman dasar kepada para mahasiswa tentang tugas setiap
satuan kerja di Kemkominfo," katanya. (HM.YS)
(Sumber : kominfo)
Komentar