Amankan Slot Orbit Telkom 1, Pemerintah Telah Surati ITU
ANAMBASKOMINFO-Jakarta, CNN Indonesia--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengirim notifikasi terkait slot orbit yang ditempati satelit Telkom 1. Hal ini dilakukan guna mengamankan slot dari kemungkinan ditempati satelit lain. Menteri Rudiantara menyampaikan bahwa notifikasi tersebut telah dikirim ke International Telecommunication Union (ITU) Senin (4/9) kemarin. "Dirjen SDPPI (Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika) sudah kirim surat ke ITU, memberi notifikasi. Nantinya akan ditindaklanjuti dengan proses administrasinya," ujar Rudiantara usai menghadiri konferensi pers Telkom di Graha Merah Putih, Jakarta, Selasa (5/9). Rudiantara yakin garansi slot orbit akan diberikan oleh ITU. Pasalnya, Telkom juga telah menyelesaikan kontrak satelit yang akan diluncurkan tahun depan. "Karena Telkom sudah di-secure kontraknya dari 2016, itu juga menambah justifikasi bagi ITU agar tidak memberikan slot yang kosong ke orang lain," imbuh Rudiantara.
ITU sendiri adalah lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi telekomunikasi. Urusan satelit dan penentuan slot orbitnya merupakan salah satu kewenangan mereka.
Selama menunggu jawaban dari ITU, Telkom masih perlu mengirim laporan detail yang menjelaskan anomali satelit Telkom 1. Rudiantara telah meminta Telkom dan Lockheed Martin selaku produsen satelit melaporkan penyebab anomali secara transparan. Telkom 1 menempati slot orbit di 108 derajat bujur timur, tepat di atas wilayah Indonesia. Untuk mendapatkan slot orbit, upaya yang ditempuh tak mudah. Indonesia sendiri hanya memiliki tujuh slot orbit, termasuk slot 108 yang tadinya dihuni oleh Telkom 1.
Mempercepat Proses Telkom 4
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengucapkan pihaknya berniat mempercepat persiapan Telkom 4. Ia berjanji secepatnya akan mendatangi produsen dan peluncur satelit Telkom 4. "Di kontrak Agustus 2018 sudah harus diluncurkan. Kita akan ketemu dengan pabrikan dan peluncurnya, sekaligus tanya apakah bisa dipercepat. Lebih cepat lebih baik," terang Alex. Untuk meluncurkan Telkom 4 nanti, Telkom menggandeng SpaceX, perusahaan produsen roket yang didirikan oleh Elon Musk. SpaceX dipilih karena dianggap sudah mumpuni dalam merancang roket peluncur yang bakal membawa satelit mereka. Untuk mengisi kebutuhan transponder akibat anomali satelit Telkom 1, Telkom mengandalkan dua satelitnya yang lain yakni Telkom 2, dan Telkom 3 S. Selain itu, mereka juga masih menyewa transponder dari satelit asing seperti Apstar dan ChinaSat. Telkom sendiri berjanji semua masalah akibat Telkom 1 akan selesai pada 10 September nanti. Pemulihan jaringan terus mereka lakukan sembari menginformasikan ke publik soal perkembangannya lewat konferensi pers berkala yang selalu dihadiri Menkominfo dan Dirut Telkom.
(eks)
Sumber : CNNINDONESIA
Komentar